Di sebuah coffe shop, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat tepat di lengannya seorang wanita yg sedang santai bersama beberapa teman wanitanya.
Dia mulai berteriak ketakutan.dan berlari meninggallkan kursinya..
Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.
Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.
Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak teman wanitanya.
Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan "Drama Kecoa "😀
Seorang Pelayan wanita bergegas ke depan untuk meredakan keributan yang terjadi.
Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan.
Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.
Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.
Sambil Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan hikmah,sayapun mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab atas perilaku heboh para wanita tadi ??
Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu oleh ulang sang kecoa ...?
Pelayan wanita menangani peristiwa tersebut hampir mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.
“Lalu apa yang bisa saya dapat dari " Drama Kecoa " tadi
“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..
Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?
Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena RESPON yang diberikan, itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.
Kecoa memang menjijikkan.
Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.Tidak akan secara tiba tiba berubah menjadi monster yg menakutkan ,
Tidak juga kita bisa ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.
Begitupun juga dengan MASALAH
MISAL : macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb.
Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.
Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. "Ketidakmampuan" kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.😀
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.
Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi "ketidakmampuan " saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu
REAKSI i saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.
KAWAN, apa hikmah dibalik kisah inspiratif tadi ?
Para wanita " bereaksi ", sedangkan pelayan " merespon".
REAKSI selalu naluriah sedangkan RESPON bisa / selalu dipikirkan baik-baik.
Sebuah cara yang indah untuk memahami ………… HIDUP.
Orang yang BAHAGIA bukan karena semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..
Dia BAHAGIA karena sikapnya dalam menanggapi segala sesuatu di kehidupannya Benar..!
Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.
Seorang Muda yang sangat inspiratif ...😍
"Masalah tetaplah sebuah masalah ..... RESPONSE kita lah yg akan menentukan bagaimana akhir dari sebuah masalah .... ".😊👍
sumber : WA Group
No comments:
Post a Comment