STRATEGI BISNIS BEBAS HUTANG - part 1
Strategi Bisnis dibalik Doa Bebas Hutang - part 1
CEO Words
Selasa, 16 Februari 2016
Abu Umamah tersedu diluar waktu sholat. Memaku diri di pojok masjid. Lalu Rasul pun tak sengaja melihatnya dan bertanya, apa gerangan yang membuat Abu Umamah bersedih hati.
"Hutang ya Rasulullah, Hutang.." jawab Abu Umamah penuh gundah.
Maka Rasul pun berkata "maukah engkau kuajarkan sebuah doa, yang apabila kau baca di pagi dan petang, maka Allah akan melunasi hutang-hutangmu..."
Tentulah Abu Umamah langsung menyambutnya,
Terhadir Doa pada 14 abad yang lalu, atas sebab masalah Abu Umamah ...
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ , وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ , وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ , وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahuma inni a’udzubika minal hammi wal hazani wa a’udzubika minal ajzi wal kasali wa a’udzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaali.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan sifat pengecut. Dan aku berlindung kepada-Mu dari terjerat hutang dan ketertindasan.” (Riwayat Abu Dawud)
*****
Doa tersebut dapat kita temukan dalam berbagai rangkaian dzikir. Sebuah doa yang cukup familiar dikalangan ummat Islam.
Berbicara tentang melunasi hutang, sebenarnya berbicara tentang bagaimana menghadirkan pemasukan lebih besar daripada kebutuhan hidup, untuk kemudian kita dapat menyelesaikan hutang yang kita miliki.
Bisnis sebenarnya memiliki kaidah yang sama. Penerimaaan dari transaksi penjualan, harus melebihi cost operasional dan berbagai biaya terkait yang ada. Barulah hadir profit. Dan dari profit inilah kita dapat memperbanyak modal bisnis atau melunasi hutang yang ada.
Disinilah Saya menemukan titik temu antara proses mengejar pembayaran hutang dan proses bisnis. Keduanya hampir memiliki tujuan dan target yang sama : pemasukan besar.
*****
Jika kita meresapi kembali doa bebas Hutang, maka kita akan menemukan kode-kode rahasia dari pertumbuhan kehidupan seseorang.
Walau sebab hadirnya doa ini adalah kasus hutang, namun permasalahan hutang tersebut terucap pada bait doa keempat. Tiga bait pertama dari doa bebas hutang ini berbicara hal-hal diluar hutang. Inilah hal yang jarang disadari.
Mari kita bahas satu persatu,
1. Berlindung dari hamm (gundah) dan hazan (sedih)
Doa ini diawali dengan permohonan berlindung dari kegundahan dan kesedihan. Hal ini menuntun kita pada sebuah pemahaman penting bahwa gundah dan sedih adalah penghalang produktifitas.
Hamm atau gundah adalah gemuruh gelisah di hati. Pebisnis yang menjalankan bisnisnya dengan kegelisahaan seperti seseorang yang berkendara didalam kabut tebal. Ia akan sulit melihat jalan secara jelas. Kegelisahan bukan hanya disebabkan oleh hutang, bisa jadi oleh luka masa lalu, kekecewaan, kemarahan dan banyak emosi negatif lainnya.
Makadari itu, ketika Anda sudah berniat bahkan sedang menjalankan bisnis. Sering-seringlah memohon sakinah didalam hati. Dan bermohonlah agar kegundah tidak menggelayut di dalam hati Anda.
Doa ini seakan mengajarkan kepada kita agar membereskan masalah hati kita terlebih dahulu, baru melangkah dengan baik. Hindarkanlah kegelisahan, karena Allah selalu membersamai hambaNya. Hapuslah kegelisahan dengan meyakini bahwa Allahlah yang menggenggam masalah beserta jalan keluarnya.
Berikutnya adalah hazan. Kesedihan ternyata menurunkan motorik hingga 40% lebih. Orang sedih cenderung tidak sigap, lunglai dan tak ber-energi. Kesedihan juga menurunkan kecepatan berfikir. Hal ini tentu menghambat produktifitas Anda.
Hazan atau sedih adalah sebuah sikap tidak menerima apa yang sudah terjadi. Kata hazan biasa disandingkan dengan khauf atau khawatir. Bedanya dengan hazan, khauf adalah khawatir atas apa yang akan terjadi.
Banyak diantara pebisnis yang masih menyimpan "hazan" didalam dirinya. Ada yang tidak terima dengan apa yang sudah terjadi, cenderung menyesali berlebihan, bahkan selalu berandai-andai agar ia bisa mengulang
i hidupnya. Dan yang paling parah adalah sikap menyalahkan taqdir atas apa yang terjadi hari ini.
Maka sangatlah jelas, kesedihan haruslah hilang dari hati Anda. Disinilah pentingnya bersyukur. Disinilah pentingnya melakukan reframing atas apa yang terjadi. Disinilah pentingnya kita memohon Allah membahagiakan hati kita.
Alhamdulillah, banyak hutang, mungkin ini cara Allah gugurkan dosa-dosa dan pacu Saya menjadi lebih ptoduktif.
Alhamdulillah, ketemu supplier yang tidak amanah, mungkin ini pelajaran agar terus perbaiki sistem purchasing atau sistem kontrol yang baik.
Alhamdulillah, Allah Maha Penyayang, masalah sebegini berat, Saya masih diberi kesempatan jualan, masih diberi kesempatan bergerak.
Yuk.. hapus kesedihan.
*****
Ziders yang disayangi Allah. InsyaAllah tulisan ini akan Saya buat 3 part. Belajarnya pelan-pelan. Jadi gak kaget.
Menurut Saya, inilah PR besar bagi seorang pebisnis. Terkadang solusi itu bukan pada canggihnya cara bisnis atau hebatnya strategi. Terkadang solusi bisnis itu hadir dari ketenangan bathin, kejernihan jiwa dan hati yang terus bersyukur.
Sebelum biacara strategi, tanyakan pada batin kita, apakah kita dalam kondisi gundah? apakah kita dalam kondisi sedih? Apakah kesedihan kita ini adalah sedih taqorub ataukah sedih kufur nikmat?
Tak ada gerak positif yang terjadi didalam kekeruhan. Tak ada cahaya jiwa yang memancar dari kesedihan.
"Percuma mobil mantep, kalo kaca depannya kotor, pekat berdebu. Itulah hati, sebagaimana pun lebarnya jalan, jika kaca depan kotor, jalan tetap tidak kelihatan" - Aa' Gym
Saling mendoakan ya Ziders,
Rendy Saputra
CEO KeKe Group
Sumber : WAG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment