Saat ditanya mengenai peluang bisnis , generasi muda sekarang banyak yang tersedot perhatiannya ke dunia digital dan online. Mereka sangat tertarik dengan aplikasi, games, software, dan berbagai hal yang berbau teknologi terkini.
Namun,
tidak banyak bisa kita temui mereka entrepreneur muda yang dengan
kesungguhan dan kesadaran mau menggarap peluang bisnis di sektor pangan
dan pertanian . Padahal jika kita cermati, masalah yang dihadapi
masyarakat dunia di bidang pangan juga tidak sedikit. Dan dari berbagai
masalah yang muncul, semua itu bisa digarap sebagai peluang bisnis yang
menguntungkan dan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup orang banyak.
Menurut
Bank Dunia, harga bahan makanan di dunia membubung tinggi dan mengancam
keberlangsungan hidup jutaan orang di berbagai belahan dunia, terutama
Afrika. Bahkan Agustus kemarin Bank Dunia menyatakan adanya kenaikan 10%
dalam harga bahan makanan. Tepung maizena dan kedelai adalah beberapa
komoditas yang kenaikannya sangat mencekik masyarakat lapisan bawah.
Fenomena ini tentunya meresahkan masyarakat.
Di sisi lain, lebih dari 17 juta orang di daerah Gurun Sahara mengalami kelaparan. Ini semua diperparah dengan iklim yang terus berubah. Banjir, kekeringan dan berbagai kendala alam juga terus menimpa dunia pertanian, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan panen dan mahal/ langkanya bahan makanan di pasar dunia.
Di sisi lain, lebih dari 17 juta orang di daerah Gurun Sahara mengalami kelaparan. Ini semua diperparah dengan iklim yang terus berubah. Banjir, kekeringan dan berbagai kendala alam juga terus menimpa dunia pertanian, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan panen dan mahal/ langkanya bahan makanan di pasar dunia.
Menyadari
kondisi ini, Jason Reed pendiri Seedstock.com mengatakan dalam event
pertemuan venture capitalist di UCLA Anderson School of Management bahwa
dalam 40 tahun mendatang, akan ada setidaknya kenaikan 70% dalam hal
permintaan bahan makanan di seluruh dunia. “Dan sampai sekarang belum
banyak model yang bisa digunakan untuk mendukung keberlanjutan
ketersediaan pangan bagi umat manusia yang bisa melayani semua
permintaan yang terus meningkat dan tekanan yang makin tinggi pula.
Pertanian
yang menggunakan asas keberlanjutan (sustainability) yang sering
diidentikkan dengan pertanian organik telah menunjukkan prospek cerah
dan menuai untung. USDA bahkan baru-baru ini merilis hasil pertama
surveinya terhadap industri pertanian organik. Dilaporkan angka
penjualan produk organik di AS saja mencapai angka total 3,5 miliar
dollar AS.
Dengan
terbukanya peluang dalam sektor pangan dan pertanian ini, tidak ada
salahnya jika generasi muda kita yang berminat pada entrepreneurship
perlu mempertimbangkan membangun bisnis yang berkonsentrasi dalam
ketersediaan dan pengolahan pangan yang jika tidak diperhatikan dan
dirintis dari sekarang akan membuat risiko bencana kelaparan dan kurang
gizi di dunia akan terus meningkat
No comments:
Post a Comment